Menu HTML

.

Selasa, 09 September 2014

Etika Mengembalikan Barang Titipan (Mengurus Lingkungan titipan Tuhan kepada kita)

Menakar sebuah upaya untuk memperindah lingkungan tentu akan mengundang pemikiran – pemikiran yang beragam. Terlebih untuk memenuhi beragam keinginan dari masyarakat tentu tidaklah mudah. Namun kita semua “fardlu” harus melakukan upaya memperindah lingkungan, yang diharapkan semoga kelak menjadi lebih dewasa dalam memberikan penghargaan kepada lingkungan.
Dari sikap kedewasaan itu kita bisa mengambil mana yang terbaik untuk kita dan orang lain dan membiasakan kita belajar untuk menghargai proses bukan hasil secara instan.  Semua itu jika sesuai dengan kebenaran pasti itu yang terbaik. Jangan takut untuk berbuat kebaikan karena menurut pepatah seperti ini; indah akan ada waktunya.
Inilah turis - turis dari Paman Sam,
memberikan apresiasi kpd masyarakat
RW 08 Merbabu Asih
Catatan – catatan kecil sebagai respon berupa pujian atau perhatian pada buku tamu pengunjung sangatlah positif dalam memberikan apresiasi, cukup membantu untuk memotivasi dalam upaya ke arah yang lebih baik dengan penataan lingkungan indah.
Sekedar saling mengingatkan kepada diri kita semua, bahwa Tuhan yang mempunyai hak penuh kepemilikan alam ini beserta isinya, telah memberikan kebaikan-kebaikan dan nikmat-nikmat lainnya yang tidak mungkin kita dapat menghitungnya.  Lalu nikmat apa lagi yang akan dipungkiri? Maka jelas, Tuhan tidak akan suka jika hambanya membuat kerusakan di muka bumi.  Sebaliknya justru kita diwajibkan memelihara lingkungan sekaligus memperindah lingkungan dan menyehatkan lingkungan yang Tuhan titipkan kepada para khalifah di muka bumi. Secara hakikat, kita itu tidak memiliki apa-apa koq. Semuanya titipan.
Tim Propinsi Jabar di RW 08 Merbabu Asih
disambut kader PKK Senior Ibu Tien Wardjo
Maha Pemurah nya Tuhan adalah ketika didapatkan kenikmatan dari lingkungan hidup ini, maka ketika kita mengurusnya; memelihara, memperindah dan melestarikan lingkungan, justru Tuhan memberi reward pahala. Apa gak doble tuh !.
Maka kepada para Manajer – Manajer di pemerintahan dan juga wakil-wakil kita di parlemen benar - benar harus memberikan perhatian khusus dan serius terhadap permasalahan lingkungan dengan memacu dan memotivasi masyarakat  dengan kapasitas kewenangannya,  sehingga Tuhan yang Maha Bijaksana dan Pengampun dapat memberikan nilai plus pahala karena kepemimpinan dari para manajer pemerintahan dan  juga wakil-wakil kita. Amin...Amin...Amin...
Sebenarnya tidaklah terlalu mahal biaya memperindah lingkungan dibandingkan dengan biaya perbaikan infrastruktur. Tetapi hasil yang di dapat akan membawa dampak positif yang luar biasa terhadap perilaku masyarakat. Andai saja dengan fasilitas bantuan pemerintah, dibuat nya Ruang Terbuka Hijau di setiap RW (kampung) sehingga lingkungan menjadi indah, asri, hijau maka Insya Alloh didapat sebuah kenyamanan, ketenangan dan kesehatan, boleh jadi kelak akan melahirkan pemikiran yang lebih inovatif lainnya untuk berkarya dan berprestasi dari masyarakat dan semoga kelak masyarakat menjadi masyarakat yang santun serta memberikan apresiasi kepada para manajer di pemerintahan. 
Tapi kami percaya koq, para pemimpin kita akan mengejar prestasi di bidang lingkungan juga. Percayalah bahwa masyarakat yang melakukan sekecil apapun inovatif nya, adalah karena terdorong oleh keinginan menjadi lebih baik, bukan terdorong untuk saling menyalahkan.
Miss Natalie, Miss Devi, Miss Sarah, Miss Siva, Mr. Mac, Miss Brie  
asal mereka dari Negeri Paman Sam datang 
di RW 08 Merbabu Asih bersama warga RW 08 Merbabu Asih.
Memang sih, menurut undang-undang; memelihara lingkungan adalah kewajiban masyarakat juga. Akan tetapi upaya masyarakat untuk mengadakan sarana dan prasarana dengan tujuan mempercantik, memperindah lingkungan, seperti taman-taman dan fasilitas Ruang Terbuka Hijau, akan membutuhkan biaya dimana untuk ukuran masyarakat  biaya tersebut cukup berat. Seberapa besar sih iuran kampung?. Belum lagi kegiatan – kegiatan sosial lainnya. ( semoga tidak Lebay ). 
Bentuk ketertarikan dan menjadi perhatian terhadap kampung kami, bukan hanya dari pengunjung lokal saja justru kampung kami sering dikunjungi interlokal (wisatawan luar negeri). Nah lo...!. . 
Andaikan dapat terealisasi di setiap RW adanya taman-taman indah, Ruang Terbuka Hijau, maka semoga Adipura akan di raih setiap tahunnya. Amin.
Kita kembali tentang alam, dimana dengan lingkungannya adalah titipan Tuhan. Yang namanya obyek titipan suatu waktu harus dikembalikan, itu pasti...!. Karena yang memilikinya adalah Maha Pencipta alam ini, maka yang punya tidak akan bilang – bilang kapan akan diambil. Apakah hari ini? Atau minggu depan? Atau kapan?. Maka kita harus rapihkan, kita harus percantik, kita harus per indah, agar pada saat Tuhan mengambilnya, tidak memalukan. Insya Alloh semoga Tuhan senang. Amin.

1 komentar: