Menu HTML

.

Sabtu, 11 April 2015

Lagu Pak Nelayan (Paduan Suara Ibu-ibu RW 08 Merbabu Asih)


Sebenarnya, Pengelolaan Sampah dan Penataan Lingkungan adalah Investasi Bagi Generasi Mendatang

(Actually, Garbage Control and Environmental Regulation is an Investment for the Future Generation)

Jumlah sampah yang terus terkirim setiap hari ke TPA selama ini kiranya dapat kita amati dari sistem pengelolaan sampah. Berbagai macam perlakuan terhadap sampah banyak sekali dilakukan, diantaranya dengan dibakar, digunakan untuk kompos, makanan ternak, bahan bakar, dan yang “gebleg” lagi adalah dengan dihanyutkan ke sungai. Jika dicermati, sebenarnya pengelolaan sampah saat ini belum menyelesaikan masalah secara optimal jika belum serentak dilaksanakan oleh seluruh komponen masyarakat. Pengelolaan sampah yang dilakukan oleh masyarakat paling tidak untuk mengurangi jumlah timbunan sampah saja dulu.
Crew TVRI Jakarta meliput Kebersihan Lingkungan 
di RW 08 Merbabu Asih
Sedangkan pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan selama ini, yaitu dalam konteks pemindahan sampah dari sumber sampah ke tempat lain yang kemudian akan menimbulkan dampak bagi lingkungan dan kesehatan di sekitar TPA. Keadaan ini didukung pula dengan sikap dan perilaku masyarakat yang masih mencampuradukkan antara sampah organik dan sampah anorganik.
Entah sesering apa kita membaca “Buanglah Sampah Pada Tempatnya”. Kita mendengar kata-kata itu sing awit cilik sampai gede sampai sekien wis tua. Tetapi apakah kita sudah melakukan hal yang kita anggap sederhana tersebut? Mungkin ya, mungkin tidak. Kadang-kadang untuk sampah yang besar kita ingat, tetapi jika sampah nya kecil seperti sobekan kertas, plastik, atau bungkus snack, kita membuangnya begitu saja. Jika ada di kelas, masih saja ada yang taruh sampah tersebut di kolong meja, jika ada di angkot maka ditaruh di bawah tempat duduk.