Menu HTML

.

Sabtu, 30 Agustus 2014

Siapa yang sama dengan cita-cita kampung ku? (Who has the same dream as my neighbourhood's dream?)

Tidak ada terlambat untuk mengerti..... ternyata.... sekarang warga kami baru mengetahui apa yang dicanangkan pemerintah tentang Program Nasional Kampung Iklim (ProKlim). Padahal sudah lama warga melakukan upaya tersebut, yaitu sejak tahun 2009, hanya saja belum mengetahuinya.
Jadi kalau Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) baru tahun 2012 bergerak, ternyata kegiatan kampung iklim telah dilakukan oleh masyarakat RW 08 Merbabu Asih Kelurahan Larangan, dan telah menjadi embrio bagi RW- RW se Kelurahan Larangan, bahkan RW – RW lain di Kota Cirebon. Kami telah melakukan kegiatan Komposting, Kerajinan Daur Ulang, Kegiatan Bank Sampah, Biopori  dan Penghijauan terpadu. 
Target Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dengan melakukan pemetaan usaha adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di komunitas lokal di seluruh Indonesia dalam program nasional Kampung Iklim (ProKlim) sebagai upaya pencapaian target penurunan emisi gas rumah kaca fardlu didukung oleh seluruh masyarakat.
Terima kasih buat Pemerintah Kota Cirebon melalui KLH Kota Cirebon yang telah melakukan upaya-upaya menjembatani kami di daerah dengan Dirjen Kementerian Lingkungan Hidup RI dan Bidang Mitigasi Bencana Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Jawa Barat yang diharapkan penajaman program dan cepat terealisasi pada pelaksanaannya.
Bentuk atensi program kampung iklim RW 08 Merbabu Asih Kelurahan Larangan ternyata tidak luput dari pantauan perusahaan PT. Asuransi Astra Buana Cabang Cirebon. Dengan bantuan 100 buah pohon telah terjadi ikatan emosional dan semoga berkelanjutan. Amiiin...
Bpk. Tulus Sibuea (Kabid Mitigasi Bencana Badan Pengendalian LH Jabar), 
Bpk. Hendra (LH Kota Cirebon), Bpk. Ipung (Kacab PT. AAB Cab. Cirebon), 
Bpk. Agus (Ketua KSM Secerah Pagi), Bpk. Sutisna (Lurah Larangan), 
Bpk. Iwan Ridwan (Ketua LPM Kel. Larangan) dan Bpk Aji dari PT. AAB Cab. Cirebon, 
pada saat verifikasi Program Kampung Iklim.
Serah terima pohon secara simbolis dari Bp. Ipung, Kacab PT. AAB Cab. Cirebon, 
kepada KSM Secerah Pagi disaksikan oleh Bp. Tulus Sibuea, Kabid Mitigasi Bencana 
Badan Pengendalian LH Jabar dan Bp. Hendra, LH Kota Cirebon.

Meskipun baru 100 buah pohon, tetapi dapat membawa efek positif yang luar biasa terhadap perubahan iklim. Tanaman juga menjadikan lingkungan menjadi lebih sehat untuk manusia dimana udara menjadi segar karena tanaman menghasilkan oksigen yang diperlukan oleh manusia untuk proses pernafasan sebagai penghasil oksigen. Tanaman berupa pepohonan juga memberikan kerindangan bagi orang-orang yang berteduh di bawahnya, kesejukan bagi orang yang ada di sekitarnya. Seperti yang disampaikan Kepala LH Kota Cirebon, Ir. Agung Sudiyono, MM; menyambut baik kepedulian dari Bapak Ipung, Kacab PT. AAB Cab. Cirebon mau ikut berkontribusi dan mendukung program Kampung Iklim.
Dari pohon – pohon ini akan terbentuk batang yang kuat, dahan, ranting, serta dedaunan asri, yang sejuk dipandang mata. Dan yang paling dinanti tentu saja keindahan dan buah yang menyehatkan. Pernahkah kita memperhatikan aneka tanaman yang hijau dan warna merah merekah yang memancarkan keindahannya?
Lagi, sejenak kita renungkan lagi.............
Pernahkah kita perhatikan rumah kecil dengan sederetan pepohonan dan aneka tanaman menghiasi halamannya? Kesan yang timbul tentu kesejukan serta kenyamanan, bukan kecil dan sempitnya rumah itu. Seperti itu harapan yang disampaikan Bapak Ipung bahwa hidup menjadi bermanfaat bagi orang lain begitu juga harapan warga / masyarakat di kampung kami yang selama ini telah melakukannya.  Nge click lah...!.  
Maka sekarang dan yang akan datang komitmen masyarakat kami untuk dapat merawat dan memeliharanya agar tumbuh dan berkembang dengan baik.
Antusias masyarakat mendengar penjelasan Bpk. Tulus Sibuea pada verifikasi 
Program Kampung Iklim di RW 08 Merbabu Asih.

Ada yang menarik perhatian Bpk. Tulus Sibuea (Kabid Mitigasi Bencana Badan Pengendalian LH Jabar), dimana pergerakan penataan Lingkungan Hidup yang ada di RW 08 Merbabu Asih, ternyata peran serta perempuan sangat tinggi dan mendominasi. Dan ternyata warga telah melakukan apa yang diisyaratkan tentang tanaman ketahanan pangan.
Terlebih dengan bantuan 100 pohon diantaranya adalah terdapat pohon mangga yang berkualitas. Semoga saja kelak ke depan bukan hanya tanaman / pohon mangga tetapi tanaman–tanaman lainnya yang lebih variatif dan banyak manfaat. Syukur – syukur dengan sarana lainnya yang berhubungan dengan kegiatan kami ini. ( Ngarep neh...! ).
Masih banyak keterbatasan yang kami miliki agar program dapat berjalan optimal. Dan hal ini sangat berpengaruh kepada keberlangsungan program. Seperti, keterbatasan tempat sampah dengan peruntukan 2 jenis sampah (organik dan anorganik) untuk setiap KK, Kendaraan Bank Sampah agar lebih  cepat bergerak, dll. Hal tersebut adalah salah satu cara bagaimana membeli semangat pelaku kegiatan lingkungan.
Semoga saja Pemerintah serius untuk merealisasikan program tersebut dan sesuai dengan cita-cita masyarakat kami yaitu terbentuk sebuah kampung iklim.
Ibu Astari, Fasilitator Tim ProKlim KLH, ramah tamah dengan 
Ibu Tien Wardjo, salah satu Penggerak PKK RW 08 Merbabu Asih Kel. Larangan

suasana di kampung kami yang rindang
Tanaman tegak dan hidup, akan rela semua mata manusia kagum dan menyukai bagian yang lainnya. Entah batang kayunya yang kuat atau buahnya yang lezat. Akarnya bersusah payah merambat ke segala arah tak kenal kering serta tandusnya tanah di musim kemarau, mencari makanan demi tegak dan hidupnya sang pohon. Ia tidak pernah mengeluh lantaran merasa capek berpuluh-puluh meter. Lantas kesal dan “mogok kerja”,  apalagi minta “pensiun”. Ternyata pohon pun tidak lantas sombong sebab sekarang sedang menjadi bahan pembicaraan pemerintah pada Program Kampung Iklim. Yang penting asalkan bisa memberikan yang terbaik bagi kita dan bagi lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar