Menu HTML

.

Minggu, 05 November 2017

PROGRAM KAMPUNG IKLIM DALAM BINGKAI KEBHINEKAAN RW 08 MERBABU ASIH KEL. LARANGAN KOTA CIREBON

Sodara-sodara…! Perubahan iklim telah dan akan terus terjadi. Seperti pencemaran udara, pencemaran laut, pencemaran daerah aliran sungai dan perusakan kawasan permukiman, penggunaan bahan kimia, dsb. Tentunya membahayakan keberlanjutan kehidupan manusia dan bumi, serta mengakibatkan bencana alam, banjir, gempa bumi, angin puting beliung, tanah longsor dan banyak lagi. Sudah sering kita lihat dan kita dengar berita di Tipi koq, dan itu terjadi di Indonesia atau di Luar Negeri.

Kudu percaya sih, kalau semakin buruk nya kondisi lingkungan hidup, maka dapat mempengaruhi dinamika sosial, politik, dan ekonomi masyarakat. Pada akhirnya krisis lingkungan hidup secara langsung mengancam kenyamanan dan meningkatkan kerentanan kehidupan setiap aneka hayati.

Ibu Fifi dan Ibu Nandya dari Konsultan USDP 
(Urban Sanitation Development Urban), 
belanja buah tangan kerajinan daur ulang limbah, 
belanja dapat hadiah ; hadiahnya tas keresek. 
(20-10-2017)

Selasa, 10 Oktober 2017

MOGA BUKAN HANYA KARENA REGULASI ATAU NOMINASI SEMATA UNTUK BERBUAT BAIK TERHADAP ALAM INI (Sebab bumi ini bukan dapat warisan, tapi minjem dari anak cucu kita)

Apalagi sih yang musti dilakukan? Jika belum juga ada progress yang dirasa belum signifikan untuk sebuah kesalehan kepada alam ini, kepada lingkungan ini. Padahal Undang Undang sudah seabrek. Nominasi sudah sering diadakan. Slogan-slogan dan himbauan banyak dipajang.

Maka patut diacungi jempol jika masyarakat dari Desa Rempoah Kec. Baturraden Kab. Banyumas jauh2 datang... Mau, gitu loh, belajar di RW 08 Merbabu Asih Kel. Larangan, tentang betapa pentingnya membangun kesadaran demi sebuah cita2 untuk memperbaiki lingkungan.

Senin, 17 Juli 2017

An Article from Mr. Nyoman Prayoga (Mercy Corps)

Agus Supriono, Creator of renowned Kampung Iklim Merbabu Asih



The sun shines brightly, welcoming us to famously called “shrimp city”, Cirebon. Located on the upper part of West-Java, bounded by the sea has made city’s temperature quite high. Cirebon is said to be one of the pronest city to drought. In 2015 nearly 14.000 ha ricefield had experienced drought. However, when it starts to rain some parts of the city are also vulnerable to flood. Therefore, environmentally concious planning should be done to overcome these challenges. A neighborhood located in central area of Cirebon city had applied environmentally concious management planning since 2008.