Menu HTML

.

Selasa, 13 November 2012

Secarik Surat untuk Kemanusiaan

(A Letter to Humanity)

Kepada Yth,

Yang merasa dan mengakui bahwa hidup berada di lingkungan hidup.
Di
Bumi Nusantara


Salam Secerah pagi

Saudaraku,
Jika lingkungan tidak hidup,…akankah merasa nyaman?, akankah merasa sedih?  akankah merasa senang ? atau merasa malu ?.
Lebih parah lagi jika memang  tidak punya malu andai melihat lingkungan hidup dalam kondisi tidak hidup.

Saudaraku,
Lingkungan hidup yang kumaksud adalah; Kebersihan lingkungan,penataan lingkungan, keindahan lingkungan, yang membuat kita dan saudara-saudara kita hidup menjadi nyaman.
Kita seharusnya asyik lho, hidup di bumi nusantara ini. Bagaimana tidak?, Karena kita kaya dengan keragaman hayati, keragaman budaya, dan keragaman lainnya, ini adalah sebuah takdir, sebuah kehendak dari Sang Maha Arsitek, Sang Maha Karya yaitu Tuhan Seru Sekalian Alam.

Saudaraku,
Bukan karena perbedaan warna kulit, ataupun persamaan darah sekalipun, bahwa Lingkungan hidup harus sama-sama kita urus, harus sama-sama kita pelihara, sehingga hidup kita berada di lingkungan hidup menjadi berarti. Oke?
Entah berapa ribu slogan tentang lingkungan hidup; “jagalah……..”, atau “peliharalah….”, atau “rawatlah….”.  Tetapi, masih saja ada yang sama sekali  ga’ “care” terhadap lingkungan hidup, padahal dia sendiri hidup dari lingkungan hidup. Tragis kan…?.

Pembuatan Lubang Biopori
Saudaraku,
Jangan khawatir, masih ada kok yang mau ikut mikirin, ikut ngurus, pertanda masih peduli. Baik itu secara kelembagaan atau perorangan. Tapi lebih baik lagi jika saudaraku dan kita semua ikut serta ngurus lingkungan hidup.
Percayalah…!, bahwa  satu kebaikan yang kita lakukan, akan dibalas berjuta-juta kebaikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Sungguh…!, Beneran…!, Swear…!, karena Tuhan bikin formula ga’ akan pernah akan salah dan ga’ bakalan merugikan kita.
Pokoknya asyik…!
Coba aja perhatikan: “Barang siapa berbuat kebajikan walau sebiji zarah, dia akan mendapatkan balasannya. Dan barang siapa yang berbuat keburukan walau sebiji zarah, dia akan melihatnya pula.” (QS Az-Zalzalah (99):7-8).

Bank Sampah Keliling
Apa ga’ asyik tuh..!. Jadi kalau sebiji zarah aja di itung sama Tuhan apalagi ngurus lingkungan hidup?. Wuih,  bukan sebiji zarah lagi itu seh….! Silahkan kalikan aja…. .
Pantesan aja  seorang tokoh masyarakat di kampung kami namanya : Bapak H. Odi, Bapak dan Ibu Hj. Sudja, Bapak Helmi, Pak Mansyur, Pak Chaidir, yang lainnya yang sadar akan pentingnya komunikasi dengan alam, mereka bilang kalau nanam pohon, memelihara lingkungan hidup sambil bertasbih memuji dan bersyukur bahwa sampai hari ini lingkungan hidup milik Tuhan selalu memberikan kebaikan dan manfaat  dan tidak ada seorangpun yang dapat menghitung kebaikan tersebut.

Saudaraku,
Barangkali pernah kita lihat orang sakit yang kerepotan harus pake tabung gas untuk pernapasan. Sudah repot, ditambah pake biaya mahal. Waduh….bagaimana ini?. Padahal Tuhan kasih udara gratis diberikan kepada semua makhluk hidup termasuk kita.

Nah menurut ahli kima dan ahli biologi begini formulanya :
6CO2 + 12H2O + ( energy cahaya klorofil ) --------------- > C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
Dalam persamaan ini dihasilkan bahan organic yang mengandung energy kimia potensial dan oksigen. Oleh karena itu dalam fotosintesis, energy radiasi cahaya diubah menjadi energy kimia dalam senyawa organik yang stabil (semacam karbohidrat).
Proses fotosintesis merupakan bagian penting bagi kehidupan, karena:

1.      Sebagai sumber energi bagi semua mahluk hidup.
2.      Pertumbuhan dan hasil tumbuh dipengaruhi oleh kecepatan fotosintesis.
3.      Diperlukan untuk sintesis berbagai senyawa organic yang diperlukan.
4.      Menyediakan oksigen bagi kehidupan.

Nah lo, apa ga’ malu…!? Jadi memang seharusnya kita tidak boleh egois, tidak boleh curang. Apalagi menyakiti dan mengkhianati lingkungan hidup. Sangat jauh dari adil rasanya kalau kita hanya sepihak. Sedangkan lingkungan hidup adalah tempat naungan dimana kita hidup. Padahal ketika orang lalu lalang, mereka menghirup oksigen dari zat hijau daun yang kita tanam dan kita urusa, maka saldo pahala nambah terus. Ini bukan lumayan lagi. Tapi luar biasa.

Bagi bagi ilmu
Saudaraku,
Siapapun yang ngurus lingkungan hidup dengan segala kegiatan-kegiatannya, baik itu Pemanfaatan limbah, Bank Sampah, Menjaga kebersihan lingkungan, composting, dan juga bagi yang mau memberikan keilmuan pengelolaan sampah dimanapun berada di belahan bumi nusantara, maka ku ucapkan terima kasih dan kasih mu ku terima.

Jadikan lingkungan hidup kita sebagai sesuatu yang asyik dan nyaman bagi semua pihak.

Bersama-sama yuk, ngurus lingkungan hidup. Ketika tangan kita hanya dua, maka akan lebih baik lagi, lebih oke lagi ngurus bareng-bareng.

Entah apa yang akan menimpa anak cucu kita, jika kondisi lingkungan hidup yang tidak terurus. Sedih pastinya, sampah menggunung, kampung gersang, udara panas, tidak ada keindahan alias jorok. Keterlaluan…! kalau betah hidup seperti itu.

Penimbangan Sampah di rumah warga
Bank Sampah adalah salah satu kegiatan pengelolaan sampah yang sederhana namun sangat besar manfaatnya.
Libatkan anak-anak sebagai bentuk edukasi langsung dan pembentukan karakter yang nantinya diharapkan dapat lebih peduli lagi, lebih greget lagi, lebih tajam lagi dalam pengelolaan sampah, sehingga terpelihara dan terjaga lingkungan hidup kita.
Sungguh, ini suatu upaya yang membutuhkan dukungan dan keterlibatan semua pihak.

Dalam doa, selalu kami selipkan agar kegiatan ini terus berjalan, terus berlangsung dan terus menular kepada siapapun. Sehingga kami dapat bagian berupa pamrih kebaikan dari Sang Pencipta Alam Semesta Raya ini.

Andai setiap kampung dengan kondisi indah, bersih, banyak tanaman indah, terlebih memiliki industry rumah yang khas dan memiliki daya tarik pengunjung, maka cita-cita untuk menjadi kampung wisata sepertinya dapat terwujud. Meskipun baru cita-cita, kami merasa senang. Meskipun disadari, dengan segala keterbatasan, dengan berbagai kendala, dengan kerangka pola pikir masyarakat yang berbeda-beda, belum lagi kemajemukan cultur,
boleh jadi pro dan kontra, tapi itu adalah dinamika yang memang mau tidak mau, suka tidak suka harus di sikapi dengan sebaik-baiknya.

Seperti diungkapkan Miss Shimeem seorang pengunjung dari luar negeri tepatnya warga Negara Inggris dengan didampingi Mas Prika waktu berkunjung ke kampung kami. 

Kami sampaikan: “Kami ingin kampungku menjadi indah dan asri selamanya, sehingga dapat menghadirkan energy positif dan orang-orang datang ke kampung kami”.
Miss Shimeem menjawab : “ I’ll pray, One day will come true”.

Saudaraku,
Kini kami kembalikan kepada saudara-saudaraku sekalian. Adakah keinginan seperti yang kita cita-ciatakan? Adakah keinginan mengurus dan menata lingkungan menjadi sesuatu yang nyaman ?

Saudaraku,
Bagi siapapun yang telah melakukan kegiatan ngurus lingkungan hidup, yang peduli terhadap lingkungan hidup, bagi yang telah membantu sesuai dengan kemampuan masing-masing, maka mohon kami dimaafkan jika  kami hanya punya doa yang tulus moga Gusti Alloh sing mbales. Amin..!!!

Para pencinta alam, para pecinta lingkungan, kelembagaan pemerintahan yang terkait, pihak swasta dan kepada saudara-saudaraku sekalian. Hadirkan energy positif untuk selalu berbuat baik terhadap lingkungan dan sesama makhluk hidup.  Tak terbantahkan bahwa bagaimanapun lingkungan hidup adalah anugerah dan Maha Karya dan Sang Pencipta yang wajib kita pelihara, yang wajib kita urus, dan dikembalikan kepada kita semua untuk menikmatinya. 

Jadi, maukah berkomitmen untuk membuat Tuhan tersenyum ridho ?.  



Pohon Kehidupan

Hari baru telah datang menjelang
Kehidupan terus berjalan
Pohon-pohon jadikan teman
Kehidupan agar tak terhenti
Bukalah hati
Rentangkan tanganmu
Bumi luas terbentang
Satukan hati
Tanam tak henti
Pohon untuk kehidupan
Di hatiku ada pohon
Di hatimu ada pohon
Pohon untuk kehidupan
Tentram damai
Hidup rukun saling percaya
Hijau rindang sekitar kita
Andai esok kiamat tiba
Tanam pohon jangan di tunda
Terus tanam jangan berhenti
Alam lestari
Hidup tak bakal berhenti

( Iwan fals  )

Tetap Semangat..!!
Cirebon,  Nopember 2012


Salam Secerah Pagi
RW 08 Merbabu Asih – Larangan – Kota Cirebon

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Luar Biasa.... sangat inspiratif
    Salam untuk PakDe H Agus..

    Iman - Bekasi

    BalasHapus