Semoga tiada henti, ketika RW 08 Merbabu Asih Kelurahan Larangan Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon dengan KSM Secerah Pagi nya, berusaha istiqomah dalam Kegiatan Lingkungan Hidup, melalui kegiatan pengelolaan sampah rumah tangga, dan menjadi salah satu lokasi sumber keilmuan dan sumber inspirasi bagi orang banyak.
Progres kunjungan dalam mencari keilmuan ke tempat kami dalam 2 bulan terakhir ini, seperti: BPLHD Provinsi Jawa Tengah, BPLHD Cilegon, BPLHD Bogor, Rombongan Mahasiswa UPI Bandung, Yayasan Kuntum Cemerlang Bandung, House Charity Foundation Sewilayah III, Karang Taruna Kabupaten Kuningan, PNPM Hulubanteng Kabupaten Cirebon, Mahasiswa IPDN Bandung, BPLHD Provinsi Bangka Belitung, dan telah banyak lagi tamu-tamu dari luar daerah maupun luar negeri yang datang sebelumnya.
Rombongan BPLHD
Provinsi Bangka Belitung di RW 08
Merbabu Asih menimba ilmu dalam
konsep Kampung Iklim
|
Apresiasi dari Provinsi Bangka Belitung diserahkan oleh Kepala Rombongan, Ibu Rina, kepada TP PKK RW 08 Merbabu Asih, dalam Upaya Pengelolaan Sampah. |
Maka, apa yang telah kami lakukan semoga dapat mempererat silaturahim yang dapat memperkuat dan memperkokoh persatuan dan kesatuan, sehingga akar kebangsaan tidak akan tercabut dari akar nya.
Mahasiswa IPDN
di RW 08 Merbabu Asih
|
Semoga dengan ilustrasi seperti tersebut di atas, dapat disikapi dengan sebaik-baik nya oleh Pemerintah Daerah dan tentunya besar harapan kami :
a) Insya Alloh semoga Pihak Pemerintah “cerdas” dengan apa yang telah kami upayakan.
b) Dapat dilakukan penataan lahan yang memiliki potensi namun belum tersentuh untuk dikemas sebagai kelengkapan keindahan. Contohnya seperti pembuatan taman-taman sebagai bagian dari destinasi wisata.
c) Dapat dilakukan perbaikan infrastruktur untuk menunjang kampung iklim.
d) Pemberdayaan ekonomi masyarakat
House Charity Foundation se wilayah III
belajar pengelolaan sampah dan pengelolaan
lingkungan kepada RW 08 Merbabu Asih
|
Hal ini seiring dengan kebijakan pemerintah dalam upaya mengurangi kantong plastik di supermarket, mini market dan pasar.
Ternyata, kalau kita ingat lagu anak-anak jaman dahulu, bagaimana pesan moral sudah sering diperdengarkan jauh sebelum isu global warming menggema, jauh sebelum isu perubahan iklim menjadi sesuatu yang eksklusif, jauh sebelum orang-orang suka dengan kantong plastik kresek.
Ibu datang dengan membawa keranjang
Dari b'lanja, tahu, tempe dan kentang
Tidak lupa sayur bayam dan kacang
Kita semua memakan kue pisang
Nah lo, jadi ternyata ini sang pencipta lagu itu sekaligus pencinta lingkungan, sama dengan KSM Secerah Pagi yang menjual keranjang untuk ibu–ibu ketika berangkat belanja ke pasar. Sudah jarang sekali ibu-ibu berangkat ke pasar dengan membawa keranjang sendiri.
Maunya yang praktis dengan kantong kresek dari penjual nya. Padahal keranjang dari bahan limbah plastik milik kami, disamping modis, juga kuat dan relatif murah. Terima kasih kepada para pencipta lagu anak-anak jaman dulu.
Maunya yang praktis dengan kantong kresek dari penjual nya. Padahal keranjang dari bahan limbah plastik milik kami, disamping modis, juga kuat dan relatif murah. Terima kasih kepada para pencipta lagu anak-anak jaman dulu.
Namun demikian kami tetap memberikan semangat kepada masyarakat. Biar saja negara dengan hiruk pikuk dan kegaduhan oleh ambisi para politikus. Tapi kita punya negeri ini, kita hidup di lingkungan hidup negeri ini. Negeri yang harus kita cintai. Negeri ini, Negeri Indonesia, Nagari Chirebon.
Tetap Semangat…!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar